Minggu, 08 Desember 2019


SENJA
Kala itu aku duduk dibibir pantai
Kuhirup dalam udara yang membuat santai
Kulihat nyiurpun asik bergoyang
Seiring alunan melodi yang berdendang
Tatapanku tertuju pada satu titik
Batu karang kokoh nan cantik
Kokoh kuat tak bergetar
Meski ombak menyerang tak gentar
Pikiranku pun mulai berkelana
Pada sosok nan jauh disana
Sekejap pertanyaan yang dulu hilang
Kini kembali berlalu lalang
Apakah dia memikirkanku ?
Masihkah aku pemilik rindumu?
Perlahan lamunanku buyar
Kala sentuhan ombak membuatku tersadar
Indah .. Satu kata tuk lukiskan fenomena
Inilah mahakarya sang pencipta
Rasa kagum pun terus terlantun tak hentinya
Seiring hilangnya sinar jingga
Senja . . selalu hadir namun dengan warna berbeda di setiap harinya




                                                                                           Jember, 8 Desember 2019

Sabtu, 04 Mei 2019

Ungkapan Hati DELIA


AKHIRAN YANG BERAWAL 
Tepat di hari ini, di momen ini dan detik ini
Aku anggap semua benar-benar berakhir meski memang itu sudah semestinya
Perasaanku padamu, rasa penasaranku tentang dulu dan juga kisah kita walau sudah selesai sedari dulu
Kini …
Perjumpaan denganmu sudah tak sering lagi , tegur sapa denganmu kini mulai jarang kembali
Kuanggap ini sebuah kewajaran jika kita mulai menjadi dua insan yang asing
Menghapus segala memori dan lupakan hari-hari yang pernah terlewati
Jember.. Ya tempat itu untuk saat ini kusebut sebagai kota pelarian
Lari dari kota kelahiran yang penuh kenangan, lari dari Trenggalek yang panas dan menyakitkan
Aku rela , aku ikhlas, salam sayang dan sampai jumpa
Namun tak berhenti pada itu,
Setiap akhir pasti akan memiliki awal
Setelah apa yang telah berakhir kuputuskan untuk mengawali
1 Mei 2019 kujadikan awal dari perjalanan hidupku yang baru
Memulai menjalani aktivitas yang jauh lebih sibuk dibanding dulu
Mengenali orang-orang baru serta perasaan-perasaan baru
Merajut kisah-kisah yang baru dan meraih mimpi dengan rencana baru ..
Terimakasih masa lalu dan selamat berpetualang teruntuk aku dan dunia baruku


                                                                                                   Trenggalek,29 April 2019

Sabtu, 23 Maret 2019

DELIA 3


PERJODOHAN DAN KEGAGALAN
Part 1
Sekarang ini otakku sedang dikuras habis-habisan oleh dunia pendidikan , ya.. inilah masa-masa dimana aku disibukkan oleh berbagai ujian,try out dan persiapan sbmptnku. Dan juga tentunnya ini adalah akhir dari masa SMAku . Masa SMA yang penuh dengan cerita dan berbagai warna . Pada part ini aku hanya akan menceritakan secercah kisah perjodohanku dengan Fahrizal Mulyadi. Lelaki yang tidak terlalu tampan tapi manis,beralis tebal hitam, warna kulit sawo matang, bertubuh kekar tinggi layaknya Agung Hercules (ini mungkin karena aku terlalu kecil jika disandingkan dengan dia wkwk)bersifat tertutup, misterius , pendiam dan tentunnya penyabar.Hah.. dari sekian panjangnya aku mendeskripsikan dia intinnya dia itu ideal dan mungkin idaman para wanita. Ku katakan seperti itu bukan karena dia calon suamiku tapi memang hal itu benar adannya bahkan saudara sepupuku iri denganku gegara daya tarik dari Fahrizal Mulyadi. Dia biasa dipanggil dengan nama “Ari”.. Ari adalah anggota TNI AL yang sedang menjalani dinas di kota Banten. Kisahku dengan dia berawal dari perjodohan yang berlandaskan keterpaksaan (bagiku). Bagaimana tidak, Bibiku yang mengenalkanku dengan Ari melalui perantara anaknya “Dipta” yang sama-sama anggota TNI AL satu letting dengan Ari. Awalnya niat bibi itu aku kira hanya lelucon belaka karena sudah tidak kaget lagi jika sekeluarga berkumpul pasti aku menjadi korban bully akibat terlalu lama menyandang jomblo. “Mbak tak kenalkan sama TNI ganteng ya biar ndhak jomblo terus” ledek bibiku. “Ah, bulik .. masih kecil” jawabku sedikit kesal.. “Udah , bagi-bagi tugas ae sampean fokus sama sekolahe urusan lelaki nanti bulik ikut partisipasi mencarikan hehe” kata bibi sambil sedikit tertawa. “Piye mas ? Sakne dhewe terus kuwi lo” Tanya bibiku yang dilontarkan pada ayahku . “Aku karek manut bocae” tanggapan ayahku. Saat itu hanya kekesalan yang aku rasa, karena bagaimanapun aku tidak suka diatur-atur jika perkara cinta “mana ada cinta yang dipaksa, kebanyakan nonton sinetron jadi diterapin dalam dunia realita”batinku dengan marah-marah dalam hati. Dan kekesalan itu membuatku benci terhadap laki-laki yang akan dikenalkan denganku (meskipun dia tidak salah sih haha).
                Malam itu dingin sekali, nenekku telepon menyuruh kami berkumpul dirumahnya membahas tentang reuni keluarga yang akan diadakan bulan depan. “Assalammualaikum” . “Waalaikumsalaam” “eh.. mbak lia sinio!” panggil bibiku. Karena aku masih merasa kesal dan akupun sudah bisa meramalkan sesuatu yang akan dibahas oleh bibiku,jadi  aku sengaja berjalan agak melambat dibelakang ibukku memasuki ruang tamu nenekku. “Heh.. sana dipanggil itu lo.Mbok ya cepetan” kata ibuku yang semakin membuatku kesal. “Wonten punapa bulik?” terpaksa kupercepat langkahku. “Dip…Dip..Dip mbak Lia udah datang ini lo” panggil bibiku pada Dipta. “mbak anaknya minta nomor teleponmu” ujar dipta kepadaku. “hah ? siapa?” tanyaku(pur-pura tidak tau) “fahri , cepetan ya”
                Singkat cerita perkenalan itu tidak semulus seperti yang dibayangkan, awalnya memang aku benci pada Ari karena secepat itu menyukaiku. Tapi ada untungnya juga bagiku hehe karena dia aku jadikan motivasi dan moodku untuk belajar. Namun perkenalan dari bulan Desember 2018 hingga  sekarang ,Ari belum pernah sekalipun mencoba mengirimkan pesan kepadaku entah itu hanya bilang “hai” atau sekedar menanyakan kabar. Dalam penantian sepanjang itu membuat konsentrasiku semakin terpecah, antara fokus dengan kesibukan menjadi siswa kelas 12 dengan kisah asmaraku yang tidak jelas.  Ya jelas lah ya setiap insan pasti membutuhkan semangat ketika sedang berjuang untuk masa depan(especially wanita seperti aku). Aku berusaha untuk mengesampingkan Ari, aku mencoba untuk berfikir positif “barangkali dia ingin menguji seberapa kesetiaanku” kata-kata itu selalu muncul dan terlintas saat aku mulai lelah dan putus asa untuk menanti. Aku juga berfikir mungkin saja dia ingin mengajarkanku bagaimana rasanya berjuang sendiri untuk mencapai kesuksesan dimasa nanti. Pernah aku merasa malu dengan diriku. Aku hanyalah siswi SMA yang sebentar lagi akan melangkah untuk merasakan secara langsung kejamnya kehidupan di dunia ini (aku ini masih tergolong bayi) dan aku belum punya karir yang bisa aku banggakan . Sementara Ari, Ari sudah memiliki karir yang sangat membanggakan bahwa sudah bisa dikatakan dia adalah lelaki yang mapan dan sukses. “Mana layak aku bersanding dengannya untuk saat ini, aku terlalu jauh tertinggal dari Ari” ucapku ketika memandang angkasa (seperti puisi sebelumnya jika aku merindukan Ari aku selalu menatap angkasa). Dari situ bangkit semangatku sedikit demi sedikit untuk menyaingi Ari, aku berusaha bagaimana carannya aku harus sukses aku harus bisa lolos ujian untuk masuk universitas impianku dan setidaknya aku nanti bisa menciptakan beberapa prestasi yang bisa mempermudah pekerjaanku setelah wisuda nanti dimana aku akan bangga dengan pencapaianku dan aku sudah merasa pantas untuk menjadi pasangan Ari. Semangat itu bagaikan gelombang terkadang naik turun tidak pasti (seperti dalam pelajaran Fisika terkadang membentuk lembah terkadang juga puncak).
 20 Maret kemarin tepat 3 minggu lalu , ketika itu aku sedang mencurahkan keresahanku tentang kabar Ari yang masih tanda tanya kepada teman sebangkuku si Eka “Mak,terkadang  rasa lelah itu ada” begitu pesan singkat yg kukirimkan pada Eka. “Sabar lah nak mungkin dia sibuk,yang penting tetep semangat ” itulah balasan Eka yang berusaha menguatkanku. Namun selang beberapa detik saja setelah balasan Eka ada notif dari Instagran “Fahrizal Mulyadi mulai mengikuti anda” ..Whatttt??? sontak aku langsung mengabaikan chat dari Eka dan sesegera stalker karena foto profilnya nampak lelaki memakai baju hijau kebanggannya .Ya ,seragam tentara yang dikenakannya pada foto yang profil yang ia pasang. Di kumpulan temanku aku memang terkenal sebagai tukang stalker yang handal, bahkan aku bisa tau tempat tinggal,tanggal lahir bahkan mantan-mantan seseorang lebih dulu sebelum aku mengenalnya lebih dekat. Dan benar saja feelingku,lelaki kelahiran Solo itu adalah lelaki yang akan dijodohkan denganku. Aku seyakin itu karena cirri-ciri yang diberikan adhikku memang sangat mirip dengan dia. Walaupun cirri-ciri yang diberikan kurang spesifik dan hanya : lelaki kelahiran Solo, tingginya ngga terlalu tinggi, ,berwajah manis. Sebenarnya sebelum aku mengetahui dia adalah Ari yang dimaksud adikku,Aku sudah mencari-cari di sosmed baik lewat Instagram maupun Fb dengan Username FAHRIZAL dan banyak sekali kandidat-kandidat yang mana salah satunnya adalah Ari yang dimaksud (Fahrizal Mulyadi) itu sendiri. Para akun yang bernama Ari itu aku screenshoot satu-satu dan aku pantau perkembangannya (maksudku adalah aku ingin melihat apakah Ari-ari tersebut sudah memiliki pasangan selain itu aku mencoba memahami karakternya satu persatu ) maklum lah ya namannya juga bakal suami jadi sebagai calon istri kita harus selektif dwong wkwkwk. Setelah memastikan bahwa ia adalah Ari yang akan dijodohkan denganku segera aku melapor ke Eka dengan mengirimkan screenshoot instagramnya dengan kusertai pesan teks “panjang umur,baru aja digosipin” lalu tak lama Eka menanggapi “gila lu,keren abiss..rejeki jomblo menahun”chat dari Eka itu kubalas dengan kata-kata yang santai agar Nampak biasa meskipun rasannya LUARRR BIASAAAHHH!!.

Sabtu, 09 Maret 2019

DELIA 2


PERKENALAN CEPAT
#part 1
                Hari itu aku terbangun pukul 4 karena nanti jelajahku akan dimulai pukul 6 pagi . Aku segera terbangun dan segera sholat shubuh . perlahan kubangunkan Sari lalu tak lupa kubangunkan juga Amel. “Sari .. shubuh yuk” ajakku sambil membangunkannya . “ Absen mbak” jawabnya pelan dengan mata masih terpejam. “Yaudah cepet bangun mandi sana, jangan sampai kita telat ” suruhku . “Iya mbak” sahut Sari dengan kalem. Akupun ganti menuju ranjang Amel dan membangunkannya “Mel sholat “ . “Aku lagi kedatengan tamu kak” jawabnya dengan nada kesal mungkin karena aku mengganggu tidurnya. “Jangan sampai telat lagi mel ya” jawabku . Jam menunjukkan pukul 4.30 aku sudah mandi dan juga sudah sholat shubuh . Ku raih remote tv di meja samping Amel dan melihat kartun one piece . beberapa saat kemudian ponsel Amel berbunyi . “Mel telfon, bangun gih” ucapku sambil membangunkan. “ Eh iya kak cowo aku” katannya. Akupun melanjutkan menonton tv . “ masih jam segini ada laki-laki yang udah bangun dan telfon pacarnya, wahh” gumamku.
                Jam sarapanpun tiba aku , Sari dan Amel segera pergi sarapan karena untuk melakukan penjelajahan pasti akan membutuhkan beberapa liter air dan karbohidrat . Sebelum turun ke lobby untuk sarapan kami sudah siap dengan kaos kebanggaan bertuliskan “ jelajah sejarah provinsi Jawa Tengah” yang satu stel dengan tas dan topi . Sesampainnya di lobby kita antri panjang semacam antrian sembako untuk giliran mengambil makanan. Setelah usai antre kamipun bergegas mencari meja makan yang kosong dan akhirnya dapat . Sambil menikmati makanan kami membahas tentang beberapa materi yang disampaikan narasumber kemarin.  Tiba-tiba “Eh kak , kamu liat cowo yang tinggi itu ?” kata Amel . “Iya trus kenapa?” jawabku sambil meminum secangkir kopi . “ itu mantan aku kak , pindah ke SMA kota sebelah” paparnya . “Yang bener Mel? Wah kebetulan banget ya” ucapku . “Keren ya” katannya penuh bangga. “ Iya lumayan” jawabku.
                Sarapan selesai , pemandupun menyuruh peserta untuk masuk ke bus bagian masing-masing berdasarkan kelompok dan ternyata aku ingat bahwa aku terpisah bus dengan Amel . Di Bus sudah ramai dan Aku serta Sari mencari bangku yang masih kosong. Ternyata kami mendapatkan bangku yang urutan ke 2 dari pintu belakang . Usai berdoa sebelum melakukan perjalanan kamipun sibuk dengan kegiatan masing-masing ada yang karaoke , mabar , ngrumpi dan ada juga yang sudah tertidur (mungkin menyiapkan stamina) . Jika dikatakan perjalanan ini sangat melelahkan karena kita duduk di bangku hampir 6 jam dari hotel menuju museum namun rasa bosan itu terbayarkan dengan adannya pemandangan yang indah , kami juga melewati hutan jati yang panjang perbatasan jawa tengah dengan jawa timur . Oh iya ternyata museum yang kami kunjungi itu terletak di Salah satu daerah di Jawa Timur.  Perjalanan yang panjang membuat mataku ingin terpejam .. Ya aku tertidur beberapa jam kemudian “ peringatan kita hampir sampai segera siapkan note dan perlengkapan lainnya untuk melakukan wawancara atau kegiatan penambahan materi lainnya” . sontak aku terbangun . Pak sopirpun segera mencari tempat yang tepat untuk parkir (ternyata dugaanku salah , parkir sudah disiapkan oleh tim panitia dari museum benar-benar acara yang terbilang exclussif bukan) heranku . Kala itu Sari jalan dulu karena dia bertemu teman se-teamnya sementara aku sendiri . Tapi tiba-tiba  ada cewek yang menabrakku dari belakang karena terburu-buru ingin keluar . Aku sempat kaget setelah aku turun bus ternyata cewek yang aku temui dibus tadi membungkukan badan dibawah pohon tepat depan bus yang aku tumpangi parkir. Cewek itu ternyata muntah karena tidak tahan dengan jalan yang berkelok-kelok semacam sirkuit Valentino Rossi (ini beneran maklum daerah perbatasan) . Aku lari kearahnya dan menyodorkan minyak kayu putih cap Gajah (bukan endorse ya hehe) . cewek itu bernama Sabrina dia gadis imut dan cantik. Dan beruntungnya kami satu team . Kami menyusuri museum bersama dan datang cowok bersama temannya namannya Mufti dan Hafid cowok itu badannya terlihat sama (diatas 70 kg mungkin :D) dan Mufti itu satu sekolah dengan Sabrina . Karna kami berempat satu team kami berjalan bersama-sama sambil mengambil beberapa gambar untuk dijadikan dokumen background Powerpoint makalah kami. 1 team terdiri 7 siswa dan 3 guru Pembina dari sekolah lain. Jelajah pada museum pertama selesai kami menuju museum kedua dan museum kedua terletak di Jawa Tengah jadi kita balik ke daerah kita. “dihimbau untuk seluruh peserta segera berkumpul dengan team masing-masing jangan ada yang terpisah” kata pemandu dengan menggunakan spikernya.
#PART 2
                Sesampainnya di tempat parkir dimuseum kedua .kami ber-empat turun bersama dan terdengar seluruh team teriak mencari anggotannya yang belum lengkap. Dan kamipun juga melakukan hal yang serupa aku berdiri di samping pintu belakang menghadap kea rah pintu barangkali ada teman satu teamku yang lewat pintu belakang. Karena lelah berdiri aku mencari tempat duduk yang teduh (karena saat itu hujan gerimis) tapi dengan mengacungkan dua tangan diatas kepal a isyarat kelompok 2 . Baru dua langkah dari samping bus tiba-tiba ada yang menepuk pundak dengan pelan sambil berkata “ kelompok 2 kan?” aku membalikkan badan dan tampak cowok putih ,ramah , tinggi berpakaian rapi tersenyum menatapku . Akupun langsung menjawab “iya” segera kualihkan pandangku ke arah lain (walaupun ga ada objek yg ditatap wkwk hanya untuk menghindar pandangan dari cowok itu) “yang lain kemana ?” tanyanya penuh kelembutan “disana sih, tapi yang 2 belum tau anaknya yang mana” jawabku sambil melangkah menunjukkan kak Sabrina Cs berada. Kami belum sempat berkenalan . Kami berdua berjalan beriringan (walaupun aku merasa agak risih) dan tiba-tiba ada salah satu Pembina kami bergabung untuk menuju museum sama-sama “ siapa aja ini?” Tanya pak Jajang. “Saya Delia pak” jawabku penuh sopan . “Wah cantik , darimana ?” tanyanya penuh puji . “Dari SMA HangTuah pak” jawabku dengan tersipu malu. “Kamu nak?” Tanya pak jajang kepada cowok itu. “ Saya Rafael pak” jawabnya dengan sangat sopan .” oh Rafael” (kataku dalam hati) “bapak sendiri ?” tanyaku yang tidak sengaja bersamaan dengan Rafael . kami berduapun adu pandang tapi pak Jajang langsung mencairkan suasana .” Saya Jajang dari SMA dekat sini” sahutnya dengan ramah. “salam kenal ya pak, semoga bapak nyaman dengan team kita” kata Rafael dengan penuh akrab. Aku , Rafael dan Seluruh Teamku bergegas menuju ruang seminar untuk menerima materi karena di museum kali ini beda , peserta tidak dipandu oleh narasumber  menyusuri bagian-bagian museum dan materi didapatkan diruang seminar museum. Karena aku berjalan bersama pak Jajang dan Rafael terpaksa mencari tempat dudukpun kita bersama-sama dan aku duduk tepat disamping Rafael kursi paling belakang tepat didepan AC “sungguh malang sekali nasibmu nak “(kataku dalam hati . Selama materi kami terdiam dan saling sibuk mencatat materi yang diberikan narasumber . tiba-tiba aku merasa ada yang menyelempangkan tangannya di rangka kursiku paling atas tepatnya dibelakang bahuku karena aku kaget aku langsung menoleh ke arah kiriku dan kudapati Rafael tersenyum kepadaku sambil berkata “ kenapa Del?” .”oh gapapa kok” jawabku agak sedikit kesal , “kok nggak ngrasa bersalah sih” ucapku ngomel-ngomel dalam hati . Sesekali Rafael mengajakku bicara namun berkali-kali jawabanku singkat . Ia dia memang ramah , friendly sama siapapun dan berusaha membuat orang seakan sudah lama mengenalinnya. Seminar selesai kamipun satu team berkeliling museum dan lagi-lagi Rafael membuntutiku awalnya aku menganggap biasa tapi lama-lama jadi aneh (karena jomblo jadi agak ke-GRan) saat itu aku bermain computer dimuseum dan dia menghampiriku “main apa ?” Tanya Rafael. “oh ini liat perkembangan dinosaurus” jawabku . setelah dia bilang “boleh aku coba ?” aku dengan senang bilang “iya silahkan” sambil lari beralih ke ruangan lain . Kuraih ponselku yg ada ditas lalu “mak , kok gini . apa karena jomblo jadi ke-GRan ?” pesan singkatku pada temen sebangkuku (si Eka) . “siapa tau sih , kan aku udah bilang kemarin disana bisa dapat doi” . “gimana Tomi?” tanyaku yang tidak nyambung dengan balasan Eka. “Tomi tadi terlambat trus bobol gerbang sekolah jadi urusan sama guru BP” . belum sempat chatting lama tiba-tiba Rafael mengagetanku “Del barengan aja” “Eh iya” .. aku melihat tasku dan ternyata botol airku ketinggalan dikulkas kamar hotel “loh” kataku .”kenapa Del?” tanyanya . “eh nggak” jawabku. “ini barangkali kamu haus ?” dengan menyodorkan sebotol aqua . “kok pas gini ya” batinku. “Udah ambila aja” pintannya dengan senyuman manis . “ok makasih” .dia jawabnya dengan senyuman

DELIA 1


CAGAR BUDAYA
                “kring..kring” bel istirahat berbunyi hampir bersamaan dengan bunyi ketukan pintu kelasku . Ternyata guru cantik berbalut kain hijab berdiri tepat disamping pintu sembari tersenyum hendak melangkah masuk kelasku . “assalammualaikum permisi pak” kalimat salam bu Ana guru Sejarah anak IPS  . serentak seisi kelas menjawab “waalaikumsalam” . “silahkan masuk bu” jawaban dari pak Roy guruku serta guru sejarah anak IPA. “begini pak tadi dari cabang dinas mengirimkan email bahwa mereka mengikutsertakan 2 siswa disekolah kita untuk berpartisipasi mengikuti cagar budaya se-provinsi yang akan diselenggarakan di Jawa Tengah dan rencanannya pihak sekolah akan mengirimkan satu siswi kelas XI dan satu siswi kelas X” papar bu Ana. “ lalu satu siswi yang kelas XI dari kelas XI IPA 3 bu ?” Tanya pak Roy . ”benar sekali pak , pihak sekolah berencana untuk mengirimkan Sari dan Delia” lanjut bu Ana. “Saya bu ? tapi kemampuan saya mendalami sejarah sangat lemah” ucapku dengan nada sedikit kaget. “Justru kemampuanmu nanti akan diasah disana Delia , nanti sebelum mata pelajaran akhir kamu saya tunggu di meja saya untuk pengarahan” jawab bu Ana sambil mengucap salam melangkah pergi. “Dicoba dulu Lia , kamu bisa” kata semangat dari Pak Roy . “ Terimakasih pak , saya akan mencoba sebaik mungkin” ucapku dengan ragu. “Udah jalanin aja dulu , siapa tau dapet doi disana” ledek Eka temen sebangkuku. “ihh…emak” balasku dengan senyum malu.
                Sebelum pelajaran akhir dimulai disaat pergantian jam aku berlari menemui bu Ana dan tampaknya Sari juga sudah disana . Setelah diberitahu kebutuhan-kebutuhan yang dipersiapkan serta tempat dan waktu pelaksanaan aku dan Sari menuju kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran akhir. Sampai dirumah aku mengatakan rencana pihak sekolah mengirimku ke Sangiran selama 3 hari kepada orangtuaku lalu aku mempersiapkan segala kebutuhanku selama disana. Karena semua dirasa siap aku ingin mengabari seseorang untuk meminta dukungan (walaupun akhirnya ku gagalkan karena GENGSI) .
                Hari yang ditunggu tiba aku bangun pagi langsung mengecek ponselku barangkali ada ucapan semangat dari dia (ternyata enggak) L “ aku bakalan rindu” ucapku dalam hati . jadi aku merasa agak kesal tapi mencoba professional karena kegiatan ini menyangkut prestasi nama sekolah jadi aku usahakan hariku tidak akan kacau walau tidak dapat ucapan semangat darinnya. “ Pak,bu aku berangkat ya doakan lancar Assalamualaikum” pamitku sembari mencium tangan kedua orangtuaku. “waalaikumsalam jaga diri baik-baik ya” kata bapak . aku hanya menjawabnya dengan senyuman , dalam hati aku berkata “ Aku berangkat Tom ,aku bakal kangen J 
                Aku berangkat pukul 6 pagi tepat diantar kakekku ke terminal , Sebelum itu aku mampir dulu ke rumah Sari sehingga kita berangkat bersama-sama. Sesampainnya terminal aku melihat bu Ana sudah siap dengan kopernya dan kamipun seegera menaiki bus . Namun tak lupa aku mencium tangan kakek yang dingin terkena hawa segar pagi pegunungan . Kami bertigapun masuk bus jurusan Sangiran. Disepanjang jalan bus yang aku tumpangi menyalakan radio yang berisi lagu kenangan sontak aku teringat Tomi dan segera aku mengecek ponselku barangkali dia mengirim pesan semangat (dan lagi-lagi tidak). Sepanjang jalan aku menikmati lagu-lagu itu sembari melihat indahnya pemandangan hingga tak sadar akupun tertidur . Sayup-sayup terdengar suara “Lia , kita sudah sampai Hotel” suara itu lembut sekali namun aku mengenalnya kubuka perlahan mataku dan tampak bu Lia tersenyum dan menepuk perlahan bahuku. “ Iya bu mari kita turun” ucapku dengan nada sedikit terkantuk . “Mbak , tasnya jangan lupa” kata Sari mengingatkanku. Setelah turun dan check in hotel aku dan Sari berpisah dengan Bu Ana karena kamar kami tidak sama , beliau berada di lantai 7 sementara aku dan Sari dilantai 5.
                Aku dan Sari melangkah ke kamar dan mengetuk pintu . dari dalam terdengar suara perempuan “Iya , sebentar .. tunggu ya” suaranya seperti orang Tegal . dan pintupun terbuka , aku dan Sari masuk membawa tas dan koper . Sebelum menata kamipun berkenalan . gadis itu bernama Amel dari Sma Torjun . Dia gadis manis meskipun terlihat judes. Usai bersiap-siap untuk ke aula mengikuti seminar aku dan Sari memakai sepatu dengan cepat sementara si Amel masih sibuk berdandan. Tiba-tiba “ toktok” .. “iya , sebentar” kataku sambil membuka pintu. “cepat anda sudah ditunggu diaula karena seminar segera dimulai” kata panitia . “iya saya segera kesana” ucapku.. “ mel buruan nanti di sanksi lo kita baru awal kegiatan jangan sampai telat “ lanjutku. “ iya kak sebentar .. ayo ayo” ucap Amel .Hari pertama berjalan baik dan usai pukul 12 malam .. o iya kamarku terdiri 2 ranjangsemacam bed cover dan 1 kasur dibawah jadi karena aku yang paling tua aku memilih tidur dibawah walaupun diatasku tepat ada Ac dan aku tidak tahan dengan Ac. Setelah seminar kamipun bergegas tidur , karena terbiasa cuci muka dan kaki akupun beranjak ke kamar mandi dulu sebelum terlelap tidur. Dan Alhamdulillah Tomi mengirimkan pesan akupun menunda tidurku karena ingin chattingan dengan Tomi. “Tomi bagaimana harimu tanpaku? Apakah menyenangkan ?” batinku . Setelah usai chattingan akupun memutuskan untuk tidur karena besuk jelajahku dimulai dan perjalananku akan panjang. “ Selamat malam Tomi” (kataku sebelum tidur)

FIKSI DAN TIMBUNAN MIMPI Mata itu terlihat masih terbuka namun rupanya sang pemilik juga sedang menahan kantuk yang tak kunjung hilang. ...